Kamis, 21 Agustus 2014

Love You For A Thousand More





 ***, itulah panggilan akrabku padanya. Kemana-mana selalu bertiga, ditemani sahabatku Dewi. Tak ada prasangka di antara kita bertiga, semua berjalan lancar, sampai virus merah jambu menularkan virusnya.
Dulu tatapan matanya hanyalah sebagai pemanis senyum di bibirnya, sebagai penyeimbang tawa disela-sela ucapan yang keluar dari bibir manisnya. Tapi kini, senyum itu terasa berbeda, masih dengan orang dan wajah yang sama. Yang beda, senyuman itu terasa lebih manis, lebih segar kulihat dan seperti ada getaran di hati ini.


Ada cerita tentang aku dan dia
Dan kita bersama saat dulu kala
Ada cerita tentang masa yang indah
saat kita berduka, Saat kita tertawa



Hujan malam ini ikut menyertai kesedihan hatiku. Disaat aku menuliskan kata demi kata di catatan do’aku ini. Aku berusaha mengingat apa saja yang sudah kita lalui bersama. Satu persatu, memori itu muncul. Setiap pulang sekolah, kita pasti berjalan berdua, berjalan menuju depan halaman PN ditemani semilir Angin dan detak jantung ini.
Mungkin aku bukan manusia suci, tapi aku berusaha agar bisa menjadi cinta yang abadi. Cinta yang kekal, tanpa ada noda sedikitpun dihati.
“Roy” panggilanmu memecah sunyi malamku. Disaat aku hanya sendiri, terdiam dan membisu. Aku masih mengingat, bagaimana suaramu, nafasmu, detak jantungmu bahkan setiap langkahmu.
Banyak orang bilang, masa-masa paling indah adalah masa SMA, karena pada masa ini masa peralihan dari Remaja menuju dunia Dewasa yang penuh tantangan dan masa inilah adalah masa keemasan dimana cintanya anak muda sedang matang di pohon.
Apakah salah jika aku menyukai dirimu. Tubuhmu yang tinggi, kulitmu yang cerah, dan senyummu itu, membuat para adam melirik tanpa ada kedipan dari matanya.
Aku hanya bisa bernyanyi ketika mengingatmu, lagu yang aku suka adalah Aku dan Dirimu, dari Ari Lasso Ft BCL. Semua lagu ini sangat mengena ke dalam hati ini. Seperti masuk kedalam jiwaku.


Duhai cintaku
Sayangku, lepaskanlah
Perasaanmu
Rindumu
Seluruh cintamu
Dan kini hanya ada aku dan dirimu
Sesaat di keabadian



Saat ini aku hanya bisa mengingat semua itu. Aku bahkan tak punya foto kita berdua, semua terekam di memoriku, semuanya, tak terkecuali.
Semua itu sepertinya baru aku rasakan kemarin sore. Dan disaat kita makan di Food Court, kita berdua sama-sama makan ‘Beef Steak’ dan jus apel. Manis sekali dan sangat sukar jika dilupakan.


Kuingin tau
Kau harus mau, Kuingin kau begitu
Agar kau tau
Jadilah engkau Milikku slalu utuh
Tanpa tersentuh
Cuma aku
Bila kumati kau juga mati
Walau tak ada cinta
Sehidup semati



Saat ini aku hanya bisa mengenang itu semua. Dan bernostalgia walaupun sendirian. Terkadang aku datang sendiri dan bicara sendiri di tempat biasa kita duduk berdua. Mengenang apa saja yang sudah kita lakukan disana, tawamu, senyummu, bahkan air matamu. Semua, masih aku rasa dan ingin masa-masa itu terulang kembali. Memang aneh, kisah petualangan asmara anak SMA. Banyak rasanya, banyak kisahnya, dan banyak hal-hal baru yang kudapatkan selama bersamamu, serasa berpetualang di dunia bebas. Bagaimana kita harus menghargai waktu dan bagaimana pola hidup disiplin. Bila pada akhirnya nanti, kau bukan milikku, sebisa mungkin tak akan pernah sayangku akan hilang. Aku bahagia jika kau bahagia bersamanya. Karena CINTA tak harus MEMILIKI karena cinta adalah milik mereka yang berhasil menggapainya

Mereka yang berhasil membuat orang (pasangan) yang mereka cinta tertawa dan tak pernah meneteskan air matanya, Berarti mereka berhasil dalam menjalankan amanah dari-Nya, serta menepati janji suci, janji pada Allah dan janji pada sesama kita.
inilah akau apa adanya. yang slalu ingin ada disampingmu, slalu ingin bersamamu, slalu ingin membuatmu tersenyum tanpa ada air mata yang jatuh di pipimu dan tak ingin sedikitpun menorehkan luka di hati itu.

Dan jika seandainya aku diminta tuk memilih wanita
mana saja di dunia ini, aku akan tetap pilih kamu,
yang menjadi pengisi ruang hampa di hati ini.
meskipun kamu saat ini tak menjadi milikku,
tapi aku yakin bahwa suatu saat nanti kita akan
bertemu, baik itu menjadi sepasang suami istri,
atau hanya sebagai teman biasa.
Itulah do’aku malam ini pada-Mu ya Rab.


Love You For A Thousand
More


-Ida Bagus Roy Kusuma MD-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar