Senin, 10 November 2014

Kerapan Sapi Madura - Culture Of Madura

Kerapan Sapi adalah perlombaan asli dan khas masyarakat Madura yang di laksanakan setiap tahun, biasanya pada bulan Agustus atau September, dan akan di lombakan lagi pada acara tanding final di akhir bulan September atau October. Pada perlombaan Kerapan Sapi ini, terdapat seorang joki laki-laki dan 2 ekor sapi yang secara paksa diperintahkan untuk berlari sekencang mungkin sampai garis finis. Joki tersebut berdiri diatas kayu yang dibentuk sedemikian rupa agar bias mengendalikan gerak lari sapi.
Masyarakat Madura, melaksanakan kerapan setelah menuai hasil panen padi. Dari sisi efek menguntungkan bagi masyarakat sekitar, adanya ajang kerapan sapi dapat menjadi kesempatan untuk berjualan baju, makanan, minuman, aksesoris kerapan dll, dalam kerapan-kerapan sudah lumrah di dalamnya terdapat “dukun” yang bisa juga dikatakan sebagai tim sukses pemenangan sapi kerapan dengan dibacakannya mantra-mantra tertentu
Kerapan sapi merupakan ajang perlombaan rakyat dan tradisi yang penting. Mereka, yang ingin mengikuti lomba ini, mungkin harus merogoh kocek dalam-dalam. Semua itu untuk melatih, merawat sapi dan memenuhi semua kebutuhan sapi kerapan, termasuk jamu, makanan, pijatan, puluhan telur ayam dll sebelum perlombaan dimulai. Menurut informasi yang saya dapat, biaya yang biasanya dikeluarkan untuk semua ini sebesar ± 5 juta rupiah.


Pada acara awal, sapi-sapi kerapan akan diarak keliling lapangan pacuan yang akan dilintasinya dan diiringi dengan tarian pembuka dan lagu pengiring dari gamelan. Ada beberapa babak penyisihan dalam lomba ini. Babak pertama, adalah pemilihan sapi mana yang memenangkan ronde pertama. Babak kedua adalah penentuan kelompok kalah dan menang. Sedang babak ketiga, adalah penentuan juara kelompok menang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

D
M
a
m
u
s
u
K
y
o
R
s
u
g
a
B
a
d
I