Jumat, 28 November 2014

Pertama berkunjung ke Dewata

Aku masih ingat Bali pertamaku. Aku masih ingat saat harus menempuh jarak jauh menggunakan Bus Pariwisata yang kami tumpangi. Aku masih ingat disaat Hujan deras di pelabuhan Ketapang, dimana ombak besar membuat ferry tak memungkinkan untuk berlayar. Aku masih ingat, saat aku mengeluh, capek, kok belum sampai sih, Bali itu jauh ya? Itulah kalimat yang aku ingat.
          Setelah sampai di Bali, disana masih kental dengan Hindunya, banyak anjing berkeliaran di sepanjang jalan raya, banyak restoran yang menyajika menu babi, dan masakan ala babi lainnya. Dahulu masih banyak sekali sesajen-sesajen yang diletakkan di tempat umum, dan bau kemenyan yang menyengat di depan hotel-hotel. Dan tak lupa, desiran aura mistis yang kurasakan di dalam kamar hotel tersebut.
          Aku hanya bisa tertawa melihat foto-foto dengan wajahku yang masih polos tanpa dosa, dimana aku berpose dengan tangan menyilang di depan, serta senyuman dan giginya keliatan, memakai celan pendek, dan topi kesukaanku, lucu sekali, dimana kata mamaku, aku merengek minta masuk ke dalam Pura yang di dalamnya banyk orang sedang Sembahyang.
          Namun kini, Bali lebih modern. Bali lebih nyaman dipandang, karena sesajen yang lebih sedikit, hanya ada di depan rumah-rumah dan took-toko, juga jumlah anjing yang berkeliaran sangat berkurang. Mungkin anjing hanya ada di depan took tuannya, itupun sambil tidur. cara masukpun kini lebih baik, di pelabuhan tak perlu lagi antre berlama-lama, karena jumlah armada kapal yang terus bertambah dari masa kemasa.

          Aku sangat menyukai alam Bali, beda dengan yang lain, pantainya bagus, sunsetnya mempesona, Penginapannya banyak dan tak terlalu mahal juga jangan khawatir, wisata kuliner khas Bali yang terjamin Halal yang rasanya yang nikmat tak perlu risau dengan daging babi atau minyak babi. Di sepanjang jalan legian-kuta adalh tempat yang aku sukai, disana apasaja yang kita cari akan kita temukan, Bali dengan sejuta pesonanya akan selalu kuingat di dalam hatiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

D
M
a
m
u
s
u
K
y
o
R
s
u
g
a
B
a
d
I