Berkunjung ke Bangkalan, tak lengkap jika tak mencicipi kulinernya. Salah satu yang tak kalah popular dengan sate Madura adalah bebek goring sinjay. Dulu, masih sangat segar di ingatanku, beberapa kali mama membawakanku bebek ini jika pulang dari tempat mama mengajar. Akupun tahu bagaimana warung sinjay dulu, tempatnya kecil dan sangat sederhana namun sangat nyaman untuk menikmati bebek goreng dan segelas es kelapa muda.
Jika ditanya apa sih yang beda dengan bebek ditempat lain. Aku pun tak tahu apa bedanya hanya saja yang ini taburan bumbunya lebih berasa apalagi jika masih hangat, mantap banget disantap bersama sambal pencit. Dulu aku sangat menyukai bebek ini, dagingnya yang lembut dan gemuk membuat aku sangat menyukai ini, namun sekarang aku tak tahan dengan antreannya, bias-bisa 2 jam aku menunggu disana hanya untuk bebek goreng saja.
Letak warung ini tak terlalu jauh dari kota Bangkalan. Warung ini berada di pinggir jalan provinsi, tepatnya jalan raya ketengan no. 45 Bangkalan. Banyak sekali warung-warung makan di sepanjang jalan ini tapi sinjaylah yang paling ramai. Adapun warung Tera’ Bulan tetapi tidak menjual bebek seperti sinjay yang tak kalah ramainya. Disepanjang jalan ini, selain warung makanan juga banyak sekali berjejer toko-toko batik yang memajang semua batik hasil karya mereka dengan motif indah dan warnanya yang khas.
Kini, warung ini sangat luas, atapnya dari asbes, meja kayu dan kursi plastic sangat sederhana meskipun begitu pengunjung harus jeli mencari tempat duduk karena kita akan berebut tempat duduk karena pengunjungnya yang sangat banyak. Satu porsi bebek goreng lengkap dengan nasi pulen dan sambal pencit serta timun dan kemangi dihargai Rp. 20.000, lengkap dengan teh kemasan. Tampilan bebeknya sama seperti bebek goreng lainnya, ditaburi dengan taburan kremes dan tekstur bebek yang sangat empuk, bumbunya meresap sampai kedalam ditemani nasi pulen hangat sangat nikmat.
Setelah lama menunggu, terbayar sudah lelah, letih, lesu, kesabaran yang diuji saat antre selama kurang lebih satu jam. Terbayar lunas dengan setiap daging-daging bebek yang empuk dan digoreng dengan sangat pas ditemani jodohnya sambal pencit, yaitu irisan mangga dengan cabe rawit extra pedas tapi segar dan asam dari mangga. Nasi pulen dan hangat, bebek gurih serta sambal pencit nampaknya menjadi kunci penting dari ramainya warung bebek sinjay ini disetiap harinya hingga banyak orang yang antre demi mendapat sepiring kenikmatan dari Bebek sinjay ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar